7 Maret 2013

Rekontruksi idealisme Siswa


 MEREKONSTRUKSI IDEALISME SISWA 
UNTUK MENYONGSONG MASA DEPAN
PENDAHULUAN
Rekonstruksi… ?
Idealisme..?
………………………………………….
………………………………………….
Anak-anak malang seperti aku
jumlahnya ratusan ribu
kami anak-anak Bosnia
Bila berseru perut lapar
Yang datang bukan roti
Bukan keju
Bukan daging panggang
Tapi hujan peluru
Bila kami menyebut nama Allah
Bibir kami di silet, mulut kami di sobek
Lalu di sumpal dengan granat
………………………………………………………..
Penggalan puisi di atas adalah karya Sawawi Imron yang berjudul Laporan Hitam Dari Bosnia, mengisahkan penderitaan yang teramat sangat dari saudara-saudara kita yang ada di belahan dunia yang lain. Tentunya mereka tak akan sempat untuk berfikir tentang sekolah, atau bahkan mungkin mereka memang tidak pernah mengenyam pendidikan formal seperti di sekolah-sekolah yang di lakukan oleh anak-anak di negeri ini. Jangankan berfikir tentang urusan sekolah, urusan makan saja mereka tidak sempat memikirkannya. Jika mereka berseru lapar, yang datang bukan makanan tapi hujan pelor dan granat.
Kenyataan disini kita berbanding terbalik. Kita bisa makan enak, keadaan aman-aman saja. Untuk urusan sekolah tentunya juga enak. Pemerintah juga telah membiayai semuanya hingga gratis untuk program pendidikan wajib belajar sembilan tahun. Gedung-gedung sekolah bertebaran dimana-mana. Jalur-jalur transportasi juga tersedia dengan nyaman. Seharusnya semua itu menjadi keberuntungan yang teramat sangat bagi kita dan syukur yang setinggi-tingginya.
Namun jika kita meneliti dan mau jujur pada diri kita sendiri, sudahkah hal itu benar-benar telah kita manfaatkan dengan semaksimal mungkin?. Mari kita kita tanyakan itu pada diri kita. Masih banyak siswa yang bersekolah hanya asal-asalan. Berangkat dan pulang dari sekolah dengan pikiran kosong dari target yang seharusnya mereka capai hari itu. Sekolah seakan tanpa adanya tuntutan apapun. Seakan mereka berprinsip, biarlah segalanya mengalir bagaikan air, yang penting sudah datang ke sekolah.
Mengapa hal semacam itu bisa terjadi? Semuanya karena siswa tidak memiliki idealisme. Atau kalau mau berbaik sangka, idealisme siswa telah mengalami degradasi. Barangkali sebagian anda tidak setuju dengan istilah di atas. Penulis pun mau berdamai dengan anda. Akan tetapi jika idealisme siswa tidak mengalami degradasi, lalu mengapa perlu ada seminar, dialog dan semacamnya yang bertemakan merekontruksi idealisme siswa seperti yang di adakan oleh OSIS M.A. Miftahul Ulum Bettet ini? Dan penulis yakin hal senada juga sering di adakan oleh lembaga-lembaga lain serta di tempat lain pula.
Sebelum penulis membahas hal ini lebih jauh, akan menjadi lebih bijak apabila di jelaskan lebih dulu pengertian dari istilah-istilah di atas.
Idealisme menurut makna kamusnya adalah sesuatu hal yang berkenaan dengan ideal. Ideal berarti cocok, pantas, tepat atau sesuai dengan yang diharapkan atau dikreteriakan. Jadi idealisme adalah suatu hal yang berkenaan dengan dengan apa yang diharapkan atau dikreteriakan.
Rekontruksi berasal dari kata kontruksi dan mendapat prefik re. Kontruksi berarti bangunan atau membangun, dan re berarti kembali atau lagi. Rekontruksi bisa berarti membangun kembali.
Jadi rekontruksi idealisme siswa berarti membangun kembali apa yang sesuai dengan harapan dan kriteria seorang siswa.
  1. PEMBAHASAN
AGAMA
Membangun kembali apa yang sesuai dengan harapan dan kriteria siswa, perlu adanya pemahaman akan beberapa hal seperti; apa yang yang perlu dibangun kembali terkait dengan idealisme tersebut, mengapa perlu dibangun kembali, dan bagaimana membangun kembali.
  1. Apa yang perlu dibangun kembali
Ibarat mobil yang telah rusak di tengah jalan, perlu adanya mobil derek untuk membawa mobil rusak tersebut ke bengkel atau ketempat charge (tukar mobil). Idealisme yang telah rusak juga perlu diderek. Mobil derek ini bisa berupa system pendidikannya yang harus berpihak kepada stik holder pendidikan dan bukan kepada para pelaku bisnis education. Stik holder pendidikan itu sendiri yang harus ditingkat keberdayaannya.
Adapun hal yang perlu dibangun kembali terkait dengan tema dia atas adalah:
-          Siswa adalah manusia terpelajar, dan pelajar tentunya identik dengan yang namanya buku dan belajar. Belajar perlu adanya buku, berarti buku harus tersedia. Dimanakah buku itu seharusnya berada? Jawabnya di dalam perpustakaan. Maka perpustakaan menjadi hal mutlak adanya disetiap sekolah. Sekarang jika buku sudah tersedia, maka tinggal apa yang harus dilakukan oleh siswa? Jawabnya tentu mempelajari buku tersebut. Jika ada siswa yang enggan atau bahkan tidak mau belajar maka itu belumlah menjadi siswa, artinya dia bukanlah orang terpelajar.
-          Siswa juga dituntut untuk memiliki kemauan keras. Sifat malas, loyo, selalu lambat dan mudah menyerah serta membiarkan segalanya mengalir bagaikan air adalah sifat yang harus disingkirkan.
-          Pepatah mengatakan, merenung adalah inti dari kebaikan. Hal ini bertolak belakang dengan kebiasaan dari kebanyakan siswa sekarang. Mereka lebih memilih hanyut dan terjebak dalam budaya hedonism; budaya hidup enak, senang-senang dan tak mau berjumpa dengan apa yang disebut dengan kesusahan sehingga mereka menjadi lebih banyak mengisi waktu dengan acara jalan-jalan, rekreasi atau hanya sekedar cangkrukan dengan teman-teman yang tanpa makna dan manfaat. Padahal seandainya mereka mau merenung, akan lebih berarti jika waktu santai yang mereka punya diisi dengan aktifitas yang lebih bergengsi menurut tinjauan makna seorang pelajar, misalnya dengan belajar kelompok. Atau, sekedar mau menerima dan berterima kasih pada penderitaan yang di hadapi karena atas penderitaan itulah dia bisa mendapatkan pengalaman.
  1. Mengapa perlu dibangun kembali
Jika kita kembali menyimak penggalan puisi di atas lalu menarik satu pertanyaan darinya, mengapa hal itu terjadi? Semua berasal dari tidak adanya idealisme. Umat islam di dunia sudah kehilangan idealismenya untuk menjadikan islam sebagai pemimpin dunia sehingga membiarkan penjajahan terhadap saudaranya (negara-negara islam) terjadi dan menganggap itu hal biasa. Padahal jika mau melihat akibat dari penjajahan itu, semuanya sudah mahfum, hasilnya adalah kesengsaraan yang tiada tara.
Marilah kita merenungkan hal itu. Kehilangan idealisme ternyata menyebabkan ketidakpedulian. Siswa yang kehilangan idealismenya akan menjadi tidak peduli dengan pelajarannya, gurunya, sekolahnya, temannya atau bahkan mungkin dengan dirinya sendiri. Bayangkanlah jika sebagian besar siswa demikian. Jika hal itu yang terjadi maka tinggallah menunggu hadirnya yang namanya kesengsaraan. Karena itulah bangunlah kembali idealisme anda. Jangan pernah membiarkannya hilang atau sekedar menurun. Idealisme yang anda punya akan menjadi motifator untuk senantiasa memegang teguh prinsip-prinsip hidup, dan prinsip-prinsip hidup itulah yang akan melahirkan langkah anda guna menuju tujuan pada tangga sukses yang sedang menanti-nanti anda. Ketika sukses telah tercapai maka ia akan menjadi tiang penyangga yang semakin memperkuat idealisme awal anda. Begitulah seterusnya akan menjadi mata rantai yang baik. Tapi janganlah lupa bahwa pusat dari mata rantai tersebut adalah agama. Agamalah yang harus dijadikan dasar dari idealisme, motifasi, prinsip, langkah, tujuan dan sukses. Agama pulalah yang harus dijadikan control mereka.
  1. Bagaimana membangun kembali
  2. Be your self
-          Hal yang paling membanggakan bagi diri dalam hidup ini adalah apabila kita bisa menjadi diri sendiri.
-          Hal yang paling mengagumkan bagi orang lain dalam hidup ini adalah apabila kita bisa menjadi diri sendiri.
  1. You will have to turn over a new leaf
‘Kamu harus membalik lembaran daun baru.’
Artinya: memperbaharui sikap dan tekad dengan membuang ciri-ciri negatif yang ada pada diri kita.
  1. Faith will remove mountains
‘keyakinan akan dapat memindahkan gunung-gunung.’
-          Keyakinan adalah landasan sikap mental bagi orang yang ingin maju kedepan mencapai tujuan.
-          Keyakinan yang teguh akan dapat merampungkan pekerjaan besar demi tercapainya kesejahteraan hidup.
  1. Fall one time and stand up two times
‘jatuh sekali dan berdiri dua kali’
-          Canangkanlah cita-cita anda di bintang-bintang yang menghiasi langit dan bertabah hatilah untuk menantang penghalang dan rintangan.
  1. Better the last smiler than the first laughter.
‘lebih baik yang tersenyum penghabisan dari pada yang mula-mula tertawa’
-          Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian.
-          Awal kebahagiaan yang diakhiri penderitaan itu adalah cerita duka cita yang paling mengerikan bagi hidup manusia.
-          Perjuangan hidup yang melarat dan penuh penderitaan yang diakhiri dengan kebahagiaan adalah kemenangan yang sempurna.
  1. No sweet without sweat
‘tak ada yang manis tanpa keringat’
-          Tak ada perjuangan tanpa pengurbanan dan tak ada pengurbanan yang sia-sia.
-          Ingatlah, dunia yang penuh nikmat dan kemuliaan hidup, menanti-nanti anda untuk juga ikut merasakan, asalkan anda mau berbuat kearah itu.
Sukses – keagungan – kekayaan – kedudukan – kemuliaan dan kesejahteraan harus diperjuangkan dengan gigih, ulet dan tangguh.
  1. PENUTUP
  2. Kesimpulan
‘ janganlah sekali-kali salah seorang diantara kamu ada yang duduk-duduk sambil berpangku tangan enggan mencari karunia Allah,hanya sambil berdoa,” Ya Allah limpahkanlah karunia kepadaku!” Padahal ia telah mengetahui bahwa tidak pernah dan tidak akan pernah langit itu menurunkan hujan emas dan perak.’
(Umar Ibnul hattab).
  1. Saran
Jadikanlah di bawah ini sebagai kunci sukses anda:
-          Banyaklah makan.
-          Banyaklah main.
-          Banyaklah tidur.
 Bpk.Maskurdi. S. Pd
Pembina OSIS Putra MA Miftahul Ulum Bettet Pamekasan

REFERENSI

-          Adnan Latief, Mohammad. “English syntax.” Surabaya: Karya Abditama. 1995
-          Ahmad. “Pesantren dan Citranya.” Jakarta: Permata, 1996
-          Imron, Sawawi. “Laporan Hitam Dari Bosnia.” MPA, 1995
-          JM, Mas. “Friend Book.” Pamekasan: Unpublished, 2003
-          Manser, Martin H. Oxford Learner Pocket Dictionary. Hong Kong: Oxford University Press, 1995

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STRUKTUR KEPENGURUSAN

masih dalam tahap pembenahan silahkan tunggu